Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak bisnis yang merasakan dampaknya, terutama pada daya beli konsumen. Dalam video analisisnya, Iwan Setiawan, seorang ahli marketing, menawarkan solusi yang disebut “strategi sandwich” untuk menghadapi tantangan ini.
Memahami Pasar yang Berubah
Iwan menjelaskan bahwa pasar saat ini terbagi menjadi tiga lapisan:
- Lower market: Mencari produk dengan harga murah dan fitur dasar.
- Middle market: Mencari produk dengan nilai yang baik (value for money) dengan kualitas yang cukup.
- Upper market: Mencari produk dengan kualitas terbaik dan bersedia membayar lebih.
Namun, kondisi ekonomi yang tidak stabil menyebabkan middle market menyusut. Konsumen di segmen ini cenderung “trading down” (turun kelas) ke lower market atau “trading up” ke upper market.
Strategi Sandwich: Menangkap Dua Peluang
Strategi sandwich menyarankan bisnis untuk fokus pada dua segmen utama:
- Lower market: Menawarkan produk dengan harga terjangkau dan fitur dasar (volume making products).
- Upper market: Menawarkan produk premium dengan kualitas tinggi dan pengalaman eksklusif (brand building products).
Dengan cara ini, bisnis dapat menangkap peluang baik dari konsumen yang mencari produk murah maupun konsumen yang mencari produk premium.
Mengapa Strategi Sandwich Efektif?
- Menghindari persepsi merek murahan: Dengan menawarkan produk premium, bisnis dapat membangun citra merek yang kuat dan menghindari stigma sebagai merek murah.
- Mempersiapkan masa depan: Saat ekonomi membaik, bisnis sudah siap untuk menangkap pertumbuhan di segmen upper market.
- Menjaga keseimbangan: Dengan mengalokasikan sumber daya secara tepat, bisnis dapat menjaga kelangsungan usahanya di tengah kondisi yang tidak pasti.
Prinsip-Prinsip Strategi Sandwich
- Produk untuk lower market: Fitur esensial, biaya efisien, kualitas yang dapat diterima.
- Produk untuk upper market: Fitur unik, pengalaman eksklusif, kualitas superior.
Contoh Penerapan Strategi Sandwich
- Restoran: Menawarkan menu murah (misalnya, es teh) dan menu premium (misalnya, kreasi buah-buahan eksklusif).
- Fashion: Menjual produk dasar dengan harga terjangkau dan produk limited edition dengan kolaborasi menarik.
- Barber: Menyediakan layanan potong rambut dasar dengan harga terjangkau dan layanan premium dengan perawatan khusus.
Kesimpulan
Strategi sandwich adalah pendekatan yang fleksibel dan efektif untuk menghadapi tantangan bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan memahami perubahan perilaku konsumen dan mengalokasikan sumber daya secara tepat, bisnis dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang.
Penting untuk diingat: Proporsi alokasi sumber daya antara segmen lower market dan upper market dapat disesuaikan tergantung pada kondisi pasar dan target bisnis.
Disclaimer Untuk informasi yang lebih lengkap dan akurat, saya sarankan Anda untuk menonton video lengkapnya. https://www.youtube.com/watch?v=isWH1LjXp8w